PUISI SANG BIDADARI
Kepada hari itu
kepada waktu yang telah mempertemukan kita,
hey... sudah berapa kali kah jarum jam itu berputar ? ribuan kalikah? jutaan?
atau bahkan tak terhitung?
entahlah
aku tidak peduli perapa lama waktu yang sudah terlewati semenjak itu
tik tok tik tok ...
kupandangi jarum jam itu disudut kamarku,
melihatnya berputar dan terus berputar hingga membentuk 360 derajat yang sempurna
sesempurna hari itu
yah....
kendati jarak menjadi penghalang saat ini
hingga rindu kadang sulit tertahan
buyar begiut saja
memuai
kadang butiran bening itu meluncur dengan mudahnya dari mataku
entahlah....
seperti air dalam bendungan, keitka debet airnya memuncak,
tanggul kokohpun akan jebol dengan mudahnya
lantas harus bagaimana lagi
ketika waktu memang belum berkenan mempertemukan kita kembali
memberontak padanya?
menghakimi agar mau menuruti pintaku?
tidak !!!
bukan pada waktu aku berharap,
tapi pada sang raja waktu
iya kepadanya,
lalu kepada siapa lagi jika bukan dia?
Sssssttt.........
dengar ini,
dengarkan hati ini sedang berbisik,
katanya "aku mencintaimu"
rasakan harmoni suaranya yang hanya aku dan dirimu yang mendengar...
dengarkan ...!!!
hey..
dengarkan satu kali lagi satu kalimat yang berbeda,
"aku merindukanmu"
yah rindu
bagai mendung yang merindukan kehadiran hujan untuk melengkapi keberadaannya
seperti aku yang juga selalu merindukanmu untuk melengkapi separuh aku ^_^
lov u aa isan
By : Tiara Raudhah D.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar